book of kells ditemukan di universitas mana
TheBook of Kells was produced by monks of St. A Viking raid in 806 CE killed 68 monks at Iona and led to the survivors abandoning the abbey in favor of another or their order at Kells. It is likely that the Book of Kells traveled with them at this time and may have been completed in
Dimana garnet di India? Garnet ditemukan terjadi di pasir pantai bersama dengan ilmenit, rutile, sillimanite, dll di negara bagian Kerala, Odisha dan Tamil Nadu. Total sumber daya garnet di India pada 1.4. Garnet bintang sangat langka sehingga sampai saat ini hanya ditemukan di dua tempat di dunia; di negara bagian Idaho di Amerika Serikat
Populasidan Habitat Ikan Tambra, Tor tambroides (Bleeker, 1854) di Perairan Kawasan Pegunungan Muller Kalimantan Tengah. by Jojo Subagja. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. D090400aa ALL. by Dian Veeby. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. prosiding UB.pdf.
7Kampus Paling Indah di Dunia. P Suryo R . Tidak sedikit calon mahasiswa yang mempertimbangkan lingkungan dan suasana kampus (Foto: Unsplash/Sidharta Bhatia)
Tentukandan beri tanda mana yang asam dan mana yang basa, baik pada reaksi ke kanan maupun reaksi kebalikannya. HClO 2 + H 2O ⇄ H 3O+ + ClO 2 – Pada reaksi diatas, HClO 2 dirubah menjadi ClO 2 – dengan kehilangan proton (H+), maka HClO 2 pasti bertindak sebagai asam, dan ClO 2 – konjugat basanya. H 2O menerima proton dari HClO 2, jadi H
Vay Tiền Nhanh Ggads.
– Desainer Grafis merupakan salah satu profesi yang banyak digemari oleh generasi milenial. Pada awal tahun 1990, dunia desain grafis Indonesia memasuki masa mekarnya. Pendahulu Desainer Grafis di Indonesia melalui Ikatan Perancang Grafis Indonesia IPGI yang berpameran pertama pada tahun 1980-an sebagai pertanda bahwa terdapat asosiasi pedesain grafis di Indonesia, yang pada dewasa ini menjadi keilmuan Desain Komunikasi Visual. Philip B. Meggs dalam situs Britania mendefinisikan bahwa “Desain Grafis”, merupakan sebuah seni dan profesi memilih dan mengatur elemen visual—seperti tipografi, gambar, simbol, dan warna—untuk menyampaikan pesan kepada audiens. Terkadang desain grafis disebut “komunikasi visual” visual communication, sebuah istilah yang menekankan fungsinya untuk memberikan bentuk—misalnya, desain buku, iklan, logo, atau situs web—untuk informasi. Bagian penting dari tugas desainer adalah menggabungkan elemen visual dan verbal menjadi satu kesatuan yang teratur dan efektif. Oleh karena itu, desain grafis adalah disiplin kolaboratif, saling mengisi sebagai penulis menghasilkan kata-kata dan pengatur foto, fotografer dan ilustrator membuat gambar yang digabungkan oleh desainer ke dalam komunikasi visual yang lengkap, misal poster, banner, dan lain sebagainya. Sejarah Desain Grafis Awal Evolusi desain grafis sebagai praktik dan profesi berkait erat dengan inovasi teknologi, kebutuhan masyarakat, dan imajinasi visual para praktisi. Desain grafis hari ini, dipraktekkan dalam berbagai bentuk sepanjang sejarah keberjalanannya; memang, contoh yang paling kuat dalam desain grafis berasal dari manuskrip di China kuno, Mesir, dan Yunani. Ketika pencetakan dan produksi buku berkembang pada abad ke-15, kemajuan dalam desain grafis berkembang membersamai selama berabad-abad berikutnya, sampai hari ini. Desainer yang kala itu belum disebut desainer merupakan para pembuat komposisi atau pembuat huruf yang sering mendesain halaman saat mereka mengatur tata letak, komposisi, dan pertimbangan pembacaan lainnya. Desain naskah di zaman kuno dan Abad Pertengahan Meskipun kemunculannya sebagai sebuah profesi cukup baru, desain grafis memiliki akar yang menjangkau jauh ke zaman kuno. Manuskrip bergambar dibuat di Cina kuno, Mesir, Yunani, dan Roma. Kala itu, perancang naskah awal tidak secara sadar menciptakan “desain grafis”, juru tulis dan ilustrator bekerja untuk menciptakan perpaduan teks dan gambar yang selaras dan efektif dalam menyampaikan gagasan naskah merupakan pekerjaan dengan tugas desain grafis. Papyrus Ani curs hiero, contoh dari huruf hieroglyphic = ὰ ἱερογλυφικά [γράμμαα] adalah sistem tulisan formal yang digunakan masyarakat Mesir kuno yang terdiri dari kombinasi elemen logograf dan Orang Mati Mesir kuno, yang berisi teks-teks yang ditujukan untuk membantu orang yang meninggal di akhirat, adalah contoh luar biasa dari desain grafis awal. Narasi hieroglif yang ditulis oleh juru tulis diilustrasikan dengan ilustrasi warna-warni pada gulungan papirus. Kata-kata dan gambar disatukan menjadi satu kesatuan yang kohesif kedua elemen dipadatkan menjadi pita horizontal, struktur vertikal berulang dari tulisan bergema di kolom dan gambar, dan gaya sapuan kuas yang konsisten digunakan untuk menulis dan menggambar. Area warna yang datar dibatasi oleh kontur kuas yang tegas yang kontras dengan tajam dengan tekstur tulisan hieroglif yang kaya. Pada Abad Pertengahan, buku-buku manuskrip melestarikan dan menyebarkan tulisan-tulisan suci, yang berbentuk alkitab dan buku. Buku-buku awal ini ditulis dan diilustrasikan pada lembaran kulit binatang yang dirawat yang disebut perkamen, atau vellum, dan dijahit bersama menjadi format kodeks dengan halaman yang berubah seperti halaman buku kontemporer. Di Eropa, ruang tulis biara memiliki pembagian kerja yang jelas yang mengarah pada desain buku. Seorang sarjana yang fasih berbahasa Yunani dan Latin memimpin ruang penulisan dan bertanggung jawab atas isi editorial, desain, dan produksi buku. Juru tulis yang terlatih dalam gaya huruf, menghabiskan hari-hari mereka membungkuk di atas meja tulis, menulis halaman demi halaman teks. Mereka menempatkan elemen visual sesuai dengan tempatnya pada tata letak halaman di mana ilustrasi akan ditambahkan setelah teks ditulis, menggunakan sketsa ringan atau catatan deskriptif yang ditulis di margin. Iluminator, atau ilustrator, memberikan gambar dan dekorasi untuk mendukung teks. Dalam merancang karya-karya ini, para bhikkhu memperhatikan nilai pendidikan gambar dan kapasitas warna dan ornamen untuk menciptakan nuansa spiritual. Produksi naskah di Eropa selama Abad Pertengahan menghasilkan berbagai macam desain halaman, ilustrasi dan gaya huruf, dan teknik produksi. Isolasi dan kondisi perjalanan yang buruk memungkinkan gaya desain regional yang dapat diidentifikasi dapat muncul. Dari abad ke-10 sampai abad ke-15, buku-buku manuskrip buatan tangan di negeri-negeri Islam juga mencapai tingkat pencapaian artistik dan teknis yang luar biasa, terutama dalam tradisi lukisan miniatur Persia. Sosok manusia, hewan, bangunan, dan gambar lanskap disajikan sebagai bentuk halus yang didefinisikan oleh garis besar yang ringkas. Bidang dua dimensi ini dipenuhi dengan warna cerah dan pola dekoratif dalam komposisi yang saling terkait erat. Teks kaligrafi terkandung dalam tempat bentuk geometris di dekat bagian bawah halaman. Lukisan Awal dan Desain Grafis Sementara pembuatan manuskrip mengarah ke titik tinggi dalam desain grafis, seni dan praktik desain grafis benar-benar berkembang dengan perkembangan teknologi seni grafis seperti tipe yang bergerak. Bentuk pergerakan desain grafis dari perkembangan ini terjadi di China, di mana penggunaan balok kayu, atau relief, pencetakan, dikembangkan mungkin pada awal abad ke-6 M. Melalui proses ini, yang diterapkan dengan tinta ke permukaan ukiran yang ditinggikan, memungkinkan banyak salinan teks dan gambar dibuat dengan cepat dan ekonomis. Orang China juga mengembangkan kertas yang terbuat dari serat organik pada tahun 105 M. Kertas ini memberikan permukaan yang ekonomis untuk menulis atau mencetak; bentuknya pada substrat lain, seperti perkamen dan papirus, lebih sedikit dan lebih mahal untuk disiapkan daripada kertas. Pada abad ke-9 atau ke-10, buku-buku balok kayu berhalaman menggantikan gulungan, dan karya berkaitan dengan sastra, sejarah, dan pengobatan herbal, diterbitkan. Uang kertas dan kartu remi juga dirancang, desainnya dipotong menjadi balok kayu dan dicetak. Alkemis China Bi Sheng menemukan teknik untuk mencetak dengan tipe bergerak sekitar 1041–48. Namun, teknologi ini tidak menggantikan balok kayu yang dipotong tangan secara manual di Asia, sebagian karena ratusan karakter yang digunakan dalam bahasa kaligrafi membuat pengaturan dan pengarsipan karakter bergerak menjadi lebih sulit. Penemuan Negeri China perlahan menyebar ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-15, selebaran balok kayu dan buku yang dicetak di atas kertas sedang dibuat di Eropa. Pada tahun 1450 Johannes Gutenberg dari Mainz Jerman menemukan metode untuk mencetak teks dari karakter alfabet yang ditinggikan yang dicetak pada jenis logam yang dapat dipindahkan. Setelah ini, buku-buku cetak mulai menggantikan buku-buku manuskrip buatan tangan dengan teknik manual yang mahal. Seiring berjalannya waktu, buku tipografi mengembangkan kosakata desain mereka sendiri. Pada pertengahan abad ke-15, para pencetak menggabungkan ilustrasi balok kayu dengan teks yang diset untuk membuat buku cetak bergambar yang mudah diproduksi. Mereka mencetak batas dekoratif balok kayu dan inisial ornamen bersama dengan jenisnya, kemudian menerapkan warna dengan tangan pada elemen yang dicetak ini. Desain Grafis pada Abad 16 sampai Abad 18 Ketika renaissance melihat kebangkitan, atau “kelahiran kembali,” pembelajaran Klasik kembali dilihat dari Yunani kuno dan Roma di seluruh Eropa. Dimulai pada akhir abad ke-15, percetakan memainkan peran utama dalam proses ini dengan membuat pengetahuan dari dunia kuno tersedia untuk semua pembaca. Desain tipografi berkembang menuju apa yang sekarang disebut tipe Gaya Lama, yang terinspirasi oleh huruf kapital yang ditemukan dalam prasasti Romawi kuno dan dengan huruf kecil yang ditemukan dalam tulisan manuskrip dari periode Carolingian. Cendekiawan dan pencetak Italia Aldus Manutius the Elder mendirikan Aldine Press pada tahun 1495 untuk menghasilkan edisi cetak dari banyak klasik Yunani dan Latin. Inovasinya termasuk buku-buku edisi saku yang murah dengan sampul kain. Sekitar 1500 Manutius memperkenalkan jenis huruf miring pertama, dibuat dari pukulan yang dipotong oleh perancang jenis Francesco Griffo. Karena lebih banyak huruf-huruf sempit yang miring ke kanan ini dapat dimuat pada satu halaman, buku-buku berukuran saku yang baru dapat diatur dalam lebih sedikit halaman. Selama abad ke-16, Prancis menjadi pusat tipografi halus dan desain buku. Geoffroy Tory—yang memiliki bakat luar biasa termasuk desain, ukiran, dan ilustrasi, di samping karyanya sebagai seorang sarjana dan penulis—menciptakan buku-buku dengan jenis, ornamen, dan ilustrasi yang mencapai kualitas kehalusan dan kerumitan yang tampaknya kontradiktif. Pada abad ke-17 merupakan masa tenang bagi desain grafis. Tampaknya pada zaman ini, stok desain jenis huruf, ilustrasi balok kayu, dan ornamen yang diproduksi selama abad ke-16 memenuhi kebutuhan sebagian besar printer, dan inovasi tambahan sepertinya tidak lagi diperlukan. Gerakan Rococo abad ke-18, yang dicirikan oleh dekorasi lengkung yang rumit, menemukan ekspresi desain grafisnya dalam karya penemu huruf Prancis Pierre-Simon Fournier. Setelah belajar seni dan magang di pengecoran tipe Le Bé, Fournier membuka desain tipe dan operasi pembentukkannya sendiri. Dia memelopori pengukuran standar melalui tabel proporsinya berdasarkan pouce Prancis, unit ukuran yang sekarang yang sudah usang sedikit lebih panjang dari satu inci. Ukuran tipe distandarkan yang memungkinkannya untuk memelopori “keluarga tipe huruf” fonttype family, serangkaian tipografi dengan bobot goresan dan lebar huruf yang berbeda yang ukuran dan karakteristik desainnya memungkinkan untuk digunakan bersama dalam desain keseluruhan. Desain grafis sering melibatkan kolaborasi spesialis lain disamping tipografi. Sehingga banyak seniman abad ke-18 yang mengkhususkan diri dalam ilustrasi buku, guna melengkapi buku-buku teks yang diperindah. Pada paruh kedua abad ke-18, beberapa desainer bosan dengan gaya Rococo dan malah mencari inspirasi dari seni Klasik. Ketertarikan ini diilhami oleh penemuan-penemuan arkeologi terkini pada masa ini, popularitas perjalanan di Yunani, Italia, dan Mesir, dan publikasi informasi tentang karya-karya Klasik menjadi inspirasi yang menumbuhkan ke-klasik-an neoklasik. Desain tipografi neoklasik menggunakan garis lurus, bentuk bujursangkar, dan ornamen geometris yang tertahan. Desain Grafis pada Abad-19 Pada dekade akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, Giambattista Bodoni, pencetak Italia di Royal Press Stamperia Reale dari wilayah Parma, mencapai cita-cita Neoklasik dalam buku dan tipografinya. Bodoni memaparkan pernyataan desainnya dalam Manuale tipografico 1788; “Inventory of Types”; edisi lain dari buku ini diterbitkan pada tahun 1818, setelah kematiannya, oleh mantan istri dan bos-nya. Bodoni menganjurkan bentuk halaman yang luar biasa untuk pembaca luar biasa, menghasilkan keluarga huruf Bodoni yang menginspirasi sampai hari ini. Dia mencapai kemurnian bentuk dengan halaman yang jarang, margin yang besar dan spasi baris, dan tipe geometris yang seimbang; kemurnian fungsional ini menghindari kesulitan dari tindakan membaca, seperti pada abad sebelumnya yang lebih ke bentuk dekoratif. Keluarga huruf Didot yang merupakan pencetak, penerbit, dan pembuat huruf Prancis juga mencapai cita-cita Neoklasik dalam pekerjaan mereka. Buku yang dirancang oleh Didots memiliki dekorasi minimal, margin besar, dan batas linier sederhana. Revolusi Industri adalah proses dinamis yang dimulai pada akhir abad ke-18 dan berlangsung hingga abad ke-19. Ekonomi pertanian dan kerajinan di Barat telah menggunakan tenaga manusia, hewan, dan air, tetapi mereka berkembang menjadi ekonomi manufaktur industri yang ditenagai oleh mesin uap, listrik, dan motor pembakaran internal. Banyak aspek aktivitas manusia yang tidak dapat ditarik kembali berubah. Masyarakat menemukan cara baru seringkali komersial untuk menggunakan desain grafis dan mengembangkan teknologi baru untuk memproduksinya. Teknologi industri menurunkan biaya pencetakan dan kertas, sekaligus memungkinkan pencetakan yang jauh lebih besar, sehingga memungkinkan karya desainer menjangkau khalayak yang lebih luas daripada sebelumnya. Salah satu media populer bagi desainer grafis adalah poster. Poster yang dicetak dengan jenis kayu besar digunakan secara lebih luas untuk mengiklankan moda transportasi, hiburan, dan barang-barang manufaktur baru sepanjang abad ke-19. Hal ini dimungkinkan karena typefounder mengembangkan ukuran jenis yang lebih besar untuk digunakan pada pengumuman yang diposting sebagai inovasi tipografi baru termasuk sans serif, slab serif, dan desain dekoratif. Seorang pelukis Amerika, Darius Wells, menemukan router lateral, sebuah alat cetak dengan media kayu, yang memungkinkan pembuatan poster jauh lebih ekonomis dan dicetak dalam jumlah besar pada jenis kayu besar, yang harganya kurang dari setengah jenis logam besar. Poster jenis kayu biasanya memiliki format vertikal; jenis campuran ukuran dan gaya diatur dalam garis horizontal dengan perataan kiri-kanan yang menciptakan kesatuan visual. Poster menjadi lebih populer sebagai hasil kemajuan dalam litografi, yang telah ditemukan sekitar tahun 1798 oleh Alois Senefelder dari Bavaria. Berdasarkan penemuan ini, litograf warna, yang disebut chromolithographs, digunakan secara luas pada paruh kedua abad ke-19. Para desainer membuat poster yang semakin berwarna yang menghiasi dinding kota, acara publikasi, pertunjukan hiburan keliling, dan produk rumah tangga. Perancang cetakan kromolitografi menggambar semua elemen—teks dan gambar—sebagai satu karya seni; dibebaskan dari kendala teknis pencetakan letterpress, mereka dapat menciptakan ornamen dan gaya huruf yang fantastis sesuka hati. Kromolitografi juga membuat gambar berwarna tersedia di rumah orang biasa untuk pertama kalinya dalam sejarah. Desainer mengembangkan ide untuk barang kemasan yang ditawarkan kepada publik dalam kaleng yang dicetak dengan gambar ikonik, warna cerah, dan huruf yang dihias. Mereka juga membuat kartu nama dan “sampah”, yang merupakan paket cetakan gambar burung, bunga, dan benda-benda lain yang dikumpulkan oleh anak-anak. Seiring perkembangan abad, desain grafis menjangkau banyak orang melalui majalah, surat kabar, dan buku. Otomatisasi penyusunan huruf, terutama melalui mesin Linotype, yang dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1884 oleh Ottmar Mergenthaler, membuat media ini lebih mudah tersedia. Sebutlah pada satu operator Linotype dapat melakukan pekerjaan tujuh atau delapan komposer menggunakan tangan, secara ekonomis mengurangi biaya pengaturan huruf dan membuat barang cetakan lebih murah. Selama abad ke-19, salah satu dampak yang bisa terlihat dari industrialisme adalah penurunan kualitas desain dan produksi buku yang hanya berbentuk seperti itu-itu saja. Kertas murah dan tipis, pekerjaan pres jelek, menjemukan, tinta abu-abu, dan tipografi teks anemia sering menjadi urutan hari ini. Menjelang akhir abad 19, kebangkitan desain buku dimulai sebagai akibat langsung dari Gerakan Seni dan Kerajinan di Inggris. William Morris, sang pemimpin gerakan, adalah tokoh utama dalam evolusi desain. Morris secara aktif terlibat dalam merancang furnitur, kaca patri, tekstil, wallpaper, dan permadani dari tahun 1860-an hingga 1890-an. Dia sangat prihatin dengan masalah industrialisasi dan sistem pabrik, Morris percaya bahwa kembali ke keahlian dan nilai-nilai spiritual dari periode Gotik akan dapat mengembalikan keseimbangan kehidupan modern yang menjemukan. Dia menolak barang-barang produksi massal yang hambar dan pengerjaan yang buruk hanya demi benda-benda indah yang dibuat dengan baik yang dia rancang. Pada tahun 1888 Morris memutuskan untuk mendirikan sebuah percetakan untuk membangkitkan kembali kualitas buku dari dekade awal pencetakan, bentuk keindahan estetis, dan kualitas karya yang tidak monoton. Kelmscott Press-nya mulai mencetak buku pada tahun 1891, menggunakan handpress tua, tinta padat yang sangat banyak, dan kertas buatan tangan. Batas dekoratif dan inisial yang dirancang oleh Morris dan balok kayu dari ilustrasi yang dipesan dipotong dengan tangan. Morris merancang tiga tipografi berdasarkan tipe dari tahun 1400-an. The Kelmscott Press menangkap kembali keindahan dan standar tinggi incunabula teks yang dihasilkan ketika buku masih disalin dengan tangan, dan buku itu kembali menjadi ke bentuk seni-nya. Pengaruh William Morris dan Kelmscott Press terhadap desain grafis, khususnya desain buku, sangat luar biasa. Konsep Morris tentang halaman yang dirancang dengan baik, tipografinya yang indah, dan rasa kesatuan desainnya—dengan detail terkecil yang berkaitan dengan konsep total—mengilhami generasi baru desainer grafis. Efeknya adalah kebangkitan gerakan pers bersifat pribadi para pencetak dan perancang mendirikan perusahaan percetakan kecil untuk merancang dan mencetak buku-buku edisi terbatas yang dibuat dengan cermat dengan keindahan yang luar biasa. Pada tahun 1890-an, proses photoengraving membuat pelat cetak dari karya seni asli telah disempurnakan. Ini memungkinkan reproduksi karya seni asli yang jauh lebih akurat daripada ukiran tangan, yang seringkali hanya merupakan interpretasi pengukir terhadap aslinya. Inspirasi Bentuk dari Sejarah Desain Grafis Karya-karya Art Nouveau, Art Deco, menjadi inspirasi yang sampai hari ini digunakan untuk membangkitkan kembali rasa seni yang ada pada Desain Grafis. Perjalanan desain grafis yang tidak dianggap sebelumnya-pun, memiliki ciri khas yang ternyata membuat bosan pada abad ke-18. Kembali ke bentuk estetik, memang sepertinya menjadi fitrah manusia yang tidak akan lepas dari seni dalam kesehariannya. Dunia Desain Grafis membuktikan bahwa perlu empat abad lamanya menelusur kembali bentuk-bentuk estetik pada sebuah karya desain. Bagaimana desain kita hari ini? Apakah terinspirasi dari desain grafis masa lalu? Pemikir Muda, Pengajar di Universitas Indraprasta PGRI, telah menyelesaikan gelar Doktor di Institut Seni Indonesia ISI Yogyakarta. Peneliti serta penulis pemikiran tentang Seni.
Kamu punya rencana untuk pindah kampus? Maka pahami dulu peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan. Mengapa? Sebab meskipun pindah di kampus berbeda, tentu data sebagai mahasiswa aktif ikut di update di PDDikti Pangkalan Data Perguruan Tinggi. Sehingga terdapat sejumlah aturan yang harus dipahami untuk pindah kampus. Perpindahan antar kampus memang sangat mungkin dilakukan oleh semua mahasiswa dari semua perguruan tinggi di Indonesia. Kamu pun bisa melakukan perpindahan ini ketika memang ada alasan yang cukup kuat dan mendesak. Sebab pindah ke kampus berbeda tentu dihadapkan pada sejumlah tantangan. Hal-Hal yang Harus Diketahui Sebelumnya 1. Perkiraan Waktu Lulus Kuliah 2. Lanjut Semester atau Tidak 3. Kelas yang Bisa Diambil 4. Dokumen Persyaratan Pindah Kampus 5. Biaya Kuliah 6. Kualitas Kampus 7. Alasan untuk Pindah Kampus Alasan Memutuskan Pindah Kampus 1. Lokasi Kampus yang Terlalu Jauh 2. Pindah ke Kampus yang Lebih Berkualitas 3. Merasa Sudah Salah Memilih Jurusan 4. Kondisi Lingkungan yang Kurang Mendukung 5. Biaya Kuliah yang Melebihi Kesiapan Finansial Peraturan Dikti Tentang Mahasiswa Pindahan Persyaratan untuk Pindah Kampus Hal-Hal yang Harus Diketahui Sebelumnya Sebelum memutuskan untuk mengajukan perpindahan ke kampus lain di kampus asal. Ada baiknya mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan, mulai dari alasan yang mendasari kepindahan tersebut sampai kampus mana yang akan dituju. Tidak kalah penting adalah mempertimbangkan sejumlah hal yang nantinya mempengaruhi nyaman tidaknya kuliah di kampus yang baru. Hal-hal penting berikut kemudian wajib untuk kamu pikirkan masak-masak 1. Perkiraan Waktu Lulus Kuliah Hal pertama yang perlu dipahami sebelum pindah kampus adalah perkiraan waktu lulus kuliah. Sebab saat pindah ke kampus baru ada kemungkinan kamu akan lulus lebih lama lagi. Mengingat tidak semua mahasiswa baru bisa langsung meneruskan kelas, melainkan perlu mengulang beberapa kelas dari awal. Jadi, tidak perlu kaget jika keputusan ini membuat kamu lulus lebih lambat satu atau mungkin dua tahun dari sebelumnya. Namun tidak perlu cemas, karena fokus utama dalam meraih pendidikan tinggi adalah ilmu yang mumpuni. Bukan menjadi ajang balapan siapa yang lebih dulu lulus. Sehingga ikuti aturan dari kampus baru, jika harus mengulang beberapa kelas maka tidak menjadi soal. Sebab bisa menjadi media untuk memperdalam ilmu dan menyegarkan kembali ingatan dengan materi dari kelas-kelas tersebut yang sudah pernah dipelajari di kampus asal. 2. Lanjut Semester atau Tidak Hal kedua selain memahami peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan juga mengenai semester di kampus baru. Maksudnya, apakah kamu akan masuk ke semester berikutnya mengikuti semester terakhir di kampus lama atau tidak. Sebab ada beberapa mahasiswa yang perlu mengulang satu semester yang sama di kampus baru. Supaya bisa memahami materi secara mendalam, dan memenuhi jumlah SKS minimal yang ditetapkan kampus baru. Namun, jika dirasa beban SKS di kampus lama sudah sesuai maka ada kemungkinan kamu langsung ke semester berikutnya. Sehingga mengenai lanjut semester atau tidak memang disesuaikan dengan aturan dari kampus baru. 3. Kelas yang Bisa Diambil Masalah kelas yang bisa diambil pun perlu dipahami dengan baik. Sebab saat pindah ke kampus baru ada kemungkinan akan mengulang beberapa kelas. Sehingga perlu dipertimbangkan, apakah perlu mengulang atau tidak. Sebab jika jumlah SKS sudah ada, maka menjadi hak dari mahasiswa untuk memilih mengambil kelas lagi atau tidak. Jika dirasa ilmu di kelas tertentu belum maksimal maka memilih mengulang adalah langkah terbaik. 4. Dokumen Persyaratan Pindah Kampus Selain harus memenuhi peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan, ada kewajiban memenuhi persyaratan administrasi. Sehingga saat rencana pindah ke kampus baru sudah matang maka perlu mengurus dokumen kepindahan. Yakni ke BAAK atau Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan untuk dibuatkan surat pindah. Selain itu juga untuk dibuatkan surat-surat lain yang diminta oleh kampus tujuan. Sehingga memudahkan dan mempercepat proses kepindahan ke kampus baru. 5. Biaya Kuliah Biaya kuliah ketika memutuskan pindah ke kampus baru tentu akan lebih besar di awal. Sebab akan berstatus sebagai mahasiswa baru di kampus baru, sehingga perlu membayar kembali uang masuk. Jadi, silahkan mencari tahu kampus baru mana yang biayanya memang masih rasional dengan kondisi finansial orang tua. Jangan sampai baru tahu di belakang sehingga membebani orang tua dengan biaya pendidikan yang kelewat tinggi. Resikonya tentu banyak, selain pikiran terpecah karena terancam tidak bisa membayar biaya kuliah. Juga ada resiko putus kuliah karena tidak sanggup membayar biaya kuliah sama sekali. 6. Kualitas Kampus Memperhatikan kualitas kampus baru yang akan dituju juga penting, usahakan mendapat kualitas yang sama atau setingkat lebih baik dari kampus lama. Jangan sampai masuk ke kampus yang lingkungan akademiknya kurang mendukung. 7. Alasan untuk Pindah Kampus Pastikan pula untuk memiliki alasan yang kuat mengapa harus pindah ke kampus lain. Sehingga mendapat kemudahan untuk mengurus ijin pindah dari kampus lama ke kampus yang baru. Alasan ini tentunya harus logis dan mengedepankan pendidikan kamu, jadi jangan asal pindah tanpa punya alasan yang kuat. Baca Juga Sesditjen Dikti Program Kampus Merdeka Merupakan Peluang Emas Alasan Memutuskan Pindah Kampus Mengurus perpindahan kampus tentu tidak bisa dikatakan mudah, meskipun tidak juga bisa dikatakan susah. Sbab selama memahami peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan maka dijamin akan terasa mudah saat mengurus segala keperluan. Namun, karena harus mengurus ini dan itu. Mulai dari mengurus kepindahan di kampus lama dan mengurus pendaftaran di kampus baru. Maka dijamin akan merasa menjadi mahasiswa baru lagi yang harus kesana kemari untuk mengikuti proses seleksi dan pendaftaran. Oleh sebab itu, kamu harus punya alasan pindah kampus yang tepat. Pastikan bahwa alasan tersebut memang membuat keputusan pindah kampus adalah yang terbaik. Secara umum, terdapat beberapa alasan pindah kamus yang selama ini dipakai oleh mahasiswa pindahan. Yaitu 1. Lokasi Kampus yang Terlalu Jauh Alasan pertama yang banyak digunakan mahasiswa pindahan untuk bisa pindah ke perguruan tinggi baru adalah lokasi. Maksudnya adalah, lokasi di kampus atau perguruan tinggi lama ternyata baru disadari terlalu jauh. Sehingga setelah berjalan satu atau mungkin dua semester bahkan lebih dirasa mulai merasa kelelahan. Sampaikan pula bahwa waktu belajar menjadi lebih terbatas, karena ada lebih banyak waktu yang terbuang di perjalanan untuk PP dari rumah ke kampus. Sekalinya harus tinggal di kost maka merasa berat dengan tambahan biayanya. Alasan seperti ini mudah dipahami dan diterima oleh kampus asal maupun kampus tujuan. 2. Pindah ke Kampus yang Lebih Berkualitas Alasan berikutnya adalah keinginan untuk pindah ke kampus dengan kualitas akademik lebih baik. Alasan ini akan lebih tepat ketika ditunjang dengan prestasi akademik selama berada di kampus lama. Misalnya saja selama kuliah nilai akademik yang didapatkan adalah yang tertinggi di angkatan. Sehingga memungkinkan mahasiswa tersebut untuk masuk atau pindah ke kampus dengan kualitas akademik lebih baik. Apalagi kebanyakan kampus dengan reputasi baik mensyaratkan mahasiswa pindahan berasal dari jurusan dengan akreditasi minimal B dari BAN-PT. 3. Merasa Sudah Salah Memilih Jurusan Mahasiswa pindahan juga beberapa beralasan pindah kampus karena merasa salah memilih jurusan. Bisa karena pada masa pendaftaran dipaksa orang tua untuk masuk ke jurusan yang memang sebenarnya tidak disukai. Bisa juga karena pilihan sendiri dan baru sadar setelah berjalan satu atau mungkin dua semester. Jika pilihan program studi yang diinginkan di kampus asal ternyata tidak ada, maka mau tidak mau harus pindah kampus sekaligus pindah jurusan. Terkait hal ini memang masih sesuai dengan peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan. Hanya saja perlu mencari kampus baru yang menerima mahasiswa dari jurusan lain. 4. Kondisi Lingkungan yang Kurang Mendukung Mahasiswa pindahan juga kerap memiliki alasan pindah kampus karena merasa tidak cocok dengan lingkungan kampus lama. Misalnya teman-teman sesama mahasiswa kurang mendukung untuk bisa belajar lebih giat. Sehingga prestasi akademik tidak maksimal dan memutuskan pindah demi mendapat lingkungan baru yang lebih sesuai. Hal ini lumrah dan dapat dipahami oleh setiap perguruan tinggi, sebab faktor lingkungan memang memiliki andil besar dalam kenyamanan kuliah dan berprestasi. 5. Biaya Kuliah yang Melebihi Kesiapan Finansial Alasan berikutnya untuk pindah kampus adalah masalah biaya. Sebab ada kalanya biaya ini baru disadari melebihi kapasitas finansial setelah berjalan beberapa semester. Jika memilih bertahan maka ada resiko putus kuliah di tengah jalan. Maka diputuskan untuk pindah ke kampus lain yang biayanya lebih terjangkau. Atau mungkin masuk ke kampus yang menyediakan beasiswa, supaya tidak merasa kewalahan untuk membayar biaya pendidikan. Alasan ini tentu tidak keluar dari tata peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan. Baca Juga 4 Aplikasi LLDIKTI Terbaru yang Bisa Digunakan untuk Efisiensi Pelayanan Peraturan Dikti Tentang Mahasiswa Pindahan Jika dirasa keputusan untuk pindah kampus adalah yang terbaik, maka bisa mulai mengurus perpindahan tersebut. Namun bisa memahami dulu berbagai peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan. Jadi, merujuk pada surat edaran nomor 122/K3/KM/2014 tanggal 8 April 2014 perihal Pendataan Mahasiswa Pindahan transfer, dari LLDIKTI dijelaskan beberapa hal. Jadi, poin utamanya adalah perguruan tinggi manapun diperbolehkan menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain. Selama mahasiswa tersebut memang berasal dari perguruan tinggi yang legalitasnya jelas, sehingga bukan perguruan tinggi yang tidak terdaftar datanya di PD Dikti. Begitu juga dengan data mahasiswa pindahan tersebut, sehingga statusnya legal saat di cek di situs PDDikti dengan status mahasiswa aktif. Selain itu dibuktikan pula dengan beberapa dokumen administrasi, misalnya transkrip nilai dari kampus lama dan lain-lain. Lebih detail mengenai peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan bisa menyimak poin-poin di bawah ini Mahasiswa pindahan yang dapat diterima perguruan tinggi adalah mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi PT yang legal. Sehingga PT asal merupakan PT yang sudah mendapat izin dari Kemendikbud dan dibuktikan dengan tercantumkan nama PT dan nama mahasiswa di PDDikti. Jika mahasiswa yang bersangkutan sebelumnya berstatus putus kuliah dan terjadi sebelum SK Dirjen Dikti Kemendikbud Nomor 08/Dikti/kep/2002 tanggal 6 Februari 2001 maka mahasiswa tersebut wajib memiliki NIRM Nomor Induk Registrasi Mahasiswa yang dikeluarkan oleh LLDIKTI atau Kopertis setempat. Perguruan tinggi sebelum menerima mahasiswa pindahan harus terlebih dahulu membuat penyetaraan antara transkrip nilai perguruan tinggi asal dengan kurikulum yang berlaku di perguruan tinggi untuk menghitung SKS mahasiswa yang bersangkutan. Mahasiswa baru oleh perguruan tinggi tujuan kemudian diberi NIM Nomor Induk Mahasiswa baru sesuai dengan tahun masuk mahasiswa pindahan tersebut. Sehingga saat mahasiswa pindahan mendaftar di tahun 2022 maka menjadi angkatan 2022, meskipun di perguruan tinggi asal masuk kuliah pertama kali di tahun 2022. Data dari mahasiswa pindahan oleh perguruan tinggi tujuan harus diserahkan ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III melalui laporan PDDikti secara lengkap. Bagi mahasiswa pindahan yang berasal dari perguruan tinggi luar negeri maka diminta untuk melakukan penyetaraan terlebih dahulu. Persyaratan mengenai akreditasi dari perguruan tinggi asal mahasiswa pindahan disesuaikan dengan aturan dan kebijakan perguruan tinggi tujuan. Sehingga perguruan tinggi bisa mewajibkan mahasiswa pindahan berasal dari perguruan tinggi dengan nilai akreditasi yang sama atau setara, dan bisa juga sebaliknya. Melalui detail penjelasan tentang peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan di atas tentu bisa dipahami ada ketentuan yang harus dipenuhi sebelum bisa pindah ke kampus baru. Demikian juga dengan perguruan tinggi tujuan, harus paham kriteria mahasiswa seperti apa yang diperbolehkan untuk diterima di dalam institusinya. Baca Juga Bantuan Subsidi Upah Dikti Syarat, Mekanisme, dan Alur Pencairannya Persyaratan untuk Pindah Kampus Sebelum bisa pindah ke kampus atau perguruan tinggi baru, mahasiswa pindahan tentu perlu mengurus beberapa administrasi. Mahasiswa yang bersangkutan nantinya bisa datang ke bagian akademik atau BAAK Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan untuk dibuatkan surat pindah dan dokumen yang diperlukan. Sedangkan untuk persyaratan pindah kampus pada dasarnya disesuaikan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh kampus tujuan. Sebab setiap perguruan tinggi memiliki aturan dan kebijakan tersendiri terkait penerimaan mahasiswa baru. Terlepas dari peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan yang dipaparkan di atas. Sebagai contoh, bisa mengambil persyaratan pindah kampus dari Universitas Brawijaya UB. Pihak UB melalui Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa Pindahan Universitas Brawijaya. Dijelaskan bahwa UB baru akan menerima mahasiswa pindahan dari universitas dalam maupun luar negeri yang sudah mendapat akreditasi. Yakni akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia PDDikti, Kemendikbud.UB sendiri menetapkan penerimaan mahasiswa pindahan yang berasal dari fakultas/jurusan/program studi yang sama atau sejenis. Adapun persyaratan untuk bisa menjadi mahasiswa pindahan di UB adalah sebagai berikut Syarat umum untuk diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah Bukan mahasiswa putus kuliah drop out dan tidak sedang atau tidak pernah menjalani sanksi akademik dari perguruan tinggi asal. Program studi di kampus asal sesuai dengan yang ada di UB. Program studi di perguruan tinggi asal minimal mendapat akreditasi B dari BAN-PT. Telah menempuh pendidikan secara terus menerus di perguruan tinggi asal. Mendapatkan izin atau persetujuan untuk pindah perguruan tinggi dari perguruan tinggi asal. Memiliki sertifikasi yang masih berlaku untuk mengikuti tes potensi akademik. Dekan di fakultas yang dituju sudah menyatakan kesediaannya untuk menerima mahasiswa pindahan tersebut. Mahasiswa pindahan memiliki kewajiban membayar biaya kuliah sebagaimana yang dibebankan kepada mahasiswa baru. Adapun dokumen permohonan pindahan yang perlu dilampirkan oleh mahasiswa pindahan ke UB adalah Daftar nilai asli dari perguruan tinggi asal. Surat pindah dari perguruan tinggi asal. Persetujuan orang tua/wali/instansi. Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran peraturan di perguruan tinggi asal. Baca Juga Ketahui 5 Kerugian Ini Jika Data Mahasiswa Tidak terdaftar di PD Dikti Melalui penjelasan di atas tentu bisa lebih dipahami apa saja yang harus diperhatikan dan dipersiapkan untuk pindah kampus. Jadi, selama sudah memenuhi peraturan Dikti tentang mahasiswa pindahan maka proses perpindahan bisa segera diurus. Mulailah dulu dengan memilih kampus baru yang sesuai, dan persyaratannya pun mudah untuk dipenuhi. Supaya proses kepindahan yang diurus terasa lebih mudah dan juga cepat.
BAB I PEMBAHASANKoloid adalah campuran zat dua fase atau heterogen bisa dua zat atau lebih, yang mana partikel-partikel dalam zat tersebut memiliki ukuran koloid atau fase terdispersi atau yang sudah terpecah kemudian secara merata dan tersebar meratadi dalam zat lain atau juga disebut dengan pendispersi atau pemecah, ukuran partikel koloid antara 1-100 yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar hingga tebal yang dimiliki suatu partikel dalam zat. Istilah koloid bisa sangat jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun banyak contoh penerapan sistem koloid yang dapat dilihat di dalam lingkungan sekitar. Untuk memahami lebih lanjut mengenai koloid, harus dipahami secara detail dan memiliki dua bentuk, di antaranya fase terdispersi atau zat yang didispersikan dan medium pendispersi atau adanya medium yang dipakai melakukan proses dispersi, fenomena ini bisa ditemukan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari bisa ditemukan campuran yang dalam golongan larutan, koloid atau suspensi. Contoh larutan yang ada seperti larutan garam, gula, spirtus dan alkohol sebanyak 70 persen. Sementara contoh koloid bisa dalam bentuk susu, santan, sabun, mentega, mayonaise hingga selesai, kemudian contoh suspensi bisa dilihat pada air yang Pembuatan kue brownis sebagai contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari Untuk mengetahui dan Bahan1. Alat● Talang● Gelas bening● Sendok● Wadah plastik● 1 2. Bahan● Telur 2 butir● Terigu 2 gelas● Gula pasir 1 gelas● Tbm 1 sendok● Keju● Susu coklat ● Coklat bubuk● Vanili ● Cream● Minyak ½ gelas
Sejarah kontemporer adalah sejarah mutakhir yang jejak-jejak peristiwanya masih relatifdekat dan sejarahnya masih bisa dirasakan kehadirannya oleh kita sekarang. Sejarahkontemporer atau contemporery history dalam bahasa Inggris, atau histoirecontemporeine dalam bahasa Perancis merupakan satu istilah untuk menyebutkan satupembabakan dalam sejarah yang rentang waktu terjadinya tidak terlalu lama dengan masasekarang, atau masa ketika sejarah itu menjadi satu kajian dalam ilmu sejarah. Hans Rothfelsseperti dikutip Notosusanto menyatakan bahwa sejarah kontemporer ialah zaman dari merekayang hidupnya bersamaan, yakni bersamaan dengan kita baik pembaca maupunsejarawannya, serta penggarapannya secara ilmiah. Dari definisi tersebut, NugrohoNotosusanto menyatakan bahwa batasan sejarah kontemporer itu sejalan dengan manusiayang menggarap dan membacanya. 1. HeuristikHeuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Berhasil-tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenaisumber yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber. Berdasarkan bentukpenyajiannya, sumber-sumber sejarah terdiri atas arsip, dokumen, buku, majalah/jurnal, suratkabar, dan lain-lain. Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer dansumber sekunder. Sumber primer adalah sumber yang waktu pembuatannya tidak jauh dariwaktu peristiwa terjadi. Sumber sekunder adalah sumber yang waktu pembuatannya jauh dariwaktu terjadinya peristiwa. Peneliti harus mengetahui benar, mana sumber primer dan manasumber sekunder. Dalam pencarian sumber sejarah, sumber primer harus ditemukan, karenapenulisan sejarah ilmiah tidak cukup hanya menggunakan sumber pencarian sumber berlangsung secara efektif, dua unsur penunjang heuristik Pencarian sumber harus berpedoman pada bibliografi kerja dan kerangka tulisan. Denganmemperhatikan permasalahan-permasalahan yang tersirat dalam kerangka tulisan bab dansubbab, peneliti akan mengetahui sumber-sumber yang belum ditemukan. b Dalam mencari sumber di perpustakaan, peneliti wajib memahami sistem katalogperpustakaan yang Kritik Sumber
book of kells ditemukan di universitas mana